Layanan Bimbingan Belajar di Kotim Menjamur

Layanan Bimbingan Belajar di Kotim Menjamur

LENSAKALTENG.com – SAMPIT – Saat ini banyak orangtua yang memasukkan anaknya belajar di tempat bimbingan belajar (bimbel), agar anaknya semakin siap

Orang Tua Diminta Awasi Penggunaan Sepeda Listrik Anaknya
Pemerataan Pendidikan Jadi Salah Satu Target Disdik Kotim
Jadikan Hari Anak Nasional Momentum Cetak Generasi Emas

FOTO : Bimbingan belajar.

LENSAKALTENG.com – SAMPIT – Saat ini banyak orangtua yang memasukkan anaknya belajar di tempat bimbingan belajar (bimbel), agar anaknya semakin siap menerima pembelajaran di sekolah.

Terlebih lagi di saat pandemi Covid-19 yang melanda sekarang, para orang tua kewalahan mengajari anak di rumah. Pasalnya tidak jarang pembelajaran sekolah dilakukan secara online, sehingga perlu bimbingan orang tua.

Salah satu solusinya untuk para orang tua yang juga sibuk bekerja, yakni memasukkan anaknya untuk mengikuti bimbel. Sehingga tempat bimbel saat ini dibanjiri anak-anak yang mendaftar.

Novianti Rahmawati selaku owner tempat bimbel NeNo Edu yang ada di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengatakan, disaat pandemi ini terjadi peningkatan signifikan anak yang mendaftar untuk mengikuti bimbel.

“Selama pandemi mengalami peningkatan yang signifikan, baru berjalan 3 bulan, jumlah murid sudah mencapai 50 orang,” ujar Novi, Rabu 3 Maret 2021.

Dirinya juga menyebutkan, program belajar di NeNo Edu untuk saat ini sudah ada 2 yakni program belajar baca ahe (anak hebat) dan program belajar hitung ase (ala sekolah).

“Ahe merupakan metode asik yang digunakan NeNo Edu dalam program belajar baca, yang meliputi 6 langkah pembelajaran, yaitu senam otak, remidi, baca modul, pengayaan, menulis dan permainan,” bebernya.

Dimana bimbel ini untuk anak PAUD hingga Sekolah Dasar (SD) usia mulai 4,5 tahun. Dirinya mengatakan, mengikuti pelatihan metodenya lada 25 Oktober 2020 dan mulai operasional 23 Nopember 2020.

“Kemarin sebetulnya mau di buka di bulan Februari 2020, ternyata ada pandemi Covid-19 ini sehingga peltihannya tertunda dan baru bisa terrealisasi bulan Oktober,” ujarnya.

Lanjut Novi, metodenya belajar yang digunakan unik dan asik, belajar bacanya tanpa mengeja, langsung belajar ke suku kata, dan ada permainannya. Sehingga membuat anak-anak menyukai belajar, meski di tengah pandemi ataupun tidak.

“Untuk jadwalnya 1 minggu 3 kali pertemuan dengan durasi 30 menit 1 guru memegang 2 murid, dan setelah lulus menempuh sampai level 7 akan mendapatkan piagam kelulusan,” tutupnya. (sas)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: