2.738 KK Terdampak Banjir di Gumas

  LENSAKALTENG. com - Kuala Kurun – Hingga saat ini ketinggian luapan debit air Sungai Kahayan dan sungai lain di beberapa kecamatan diwil

Antisipasi Karhutla Jadi Salah Satu Fokus Polsek Kahut
Kompak untuk Kendalikan Inflasi
Imbau Warganya Selalu Pakai Masker

 

MENYERAHKAN : Sekretaris BPBD Gumas, Karya,nbersama anggotanya saat menyerahkan bantuan makanan kepada warga yang terkena banjir, Senin (5/9/2022). Foto Ist

LENSAKALTENG. com – Kuala Kurun – Hingga saat ini ketinggian luapan debit air Sungai Kahayan dan sungai lain di beberapa kecamatan diwilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masih tinggi, yakni mencapai 20-170 centimeter, akibatnya luapan air yang menimbulkan banjir itu membuat ribuan kepala keluarga (KK), terdampak.

“Data sementara yang diperoleh dari lapangan, ada lima kecamatan yang terdampak banjir. Seperti Kecamatan Kurun, Tewah, Miri Manasa, Kahut dan Damang Batu, sehingga jumlah KK yang terdampak sekitar 2.738 KK yang terkena banjir,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas,Champili, Senin (5/9/2022).

Adapun wilayah yang terkena dampak banjir tersebut seperti Desa Penda Pilang ada 15 KK, Tumbang Manyangan ada 15 KK, Tambirah ada 75 KK, Miwan ada 96 KK, Pilang Munduk ada 89 KK, Hakau ada 94 KK, Hurung Bunut ada 24 KK, Petak Bahandang ada 5 KK, dan Desa Tanjung Riu ada 60 KK.

“Kelurahan Tampang ada 300 KK, dan Kelurahan Kurun ada 26 KK yang jumlahnya dari desa dan dua kelurahan ada 799 KK. Lalu, Kecamatan tewah berjumlah 1.389 KK yang terkena dampak banjir mulai dari kelurahan Tewah ada 883 KK, Pajangei ada 32 KK, Sei Riang ada 118 KK, Habaon ada 50 KK, Tanjung Untung ada 118 KK, Sarerangan ada 150 KK, dan Teluk Lawah ada 38 KK,” sebutnya.

Satelah itu lanjut Champili, ada Kecamatan Miri Manasa di Kelurahan Napoi ada 100 KK, Kahut di Kelurahan Miri ada 150 KK, dan Kecamatan Damang ada tiga desa satu kelurahan ini semua yang terdampak banjir.

“Kelurahan Marikoi ada 100 KK, Lawang Kanji ada 100 KK, Tumbang Maraya ada 50 KK, dan Tumbang Anoi ada 50 KK, sehingga disana berjumlah 300 KK, yang menjadi korban bencana banjir ini,”terangnya lagi.

Selebihnya Champili mengimbau masyarakat agar selalu bersiaga dan cepat berpindah ke daerah yang tinggi apabila banjir sudah mulai mengenangi pemukiman. Sementara itu pihaknya masih melakukan pendataan dan mengevakuasi warga yang masih terdampak banjir. Terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

“Kami masih mengumpukan data-data warga di daerah. Seperti Rungan dan kecamatan lainnya. Sebagian tim masih mengevakuasi warga di daerah yang terkena banjir. Untuk itu masyarakat diharap tetap bersabar, dan mudahan air ini cepat surut,” pungkasnya. (Red/Don)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: