Berbaharap Biaya Pendidikan Ringankan Siswa

Berbaharap Biaya Pendidikan Ringankan Siswa

SAMPIT – Banyaknya keluhan dari orang tua peserta didik terhadap biaya buku ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kabupaten Kotawaringin Timur, pada tah

Disdik Evaluasi Capaian Program Satuan Pendidikan
Masyarakat Harus Turut Awasi Pekerjaan Proyek Pemerintah
Suparmadi : Hentikan Stigma Sekolah Favorit

SAMPIT – Banyaknya keluhan dari orang tua peserta didik terhadap biaya buku ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kabupaten Kotawaringin Timur, pada tahun pelajaran 2023/2024 menjadi perhatian Praktisi Pendidikan Kotim Deny Hidayat yang meminta sekolah jangan membebankan peserta didik dengan berjualan buku.

Menurutnya, sekarang sudah tidak zamannya lagi ibu maupun bapak guru pendidik berfokus pada buku ataupun LKS ke peserta didik dalam menyampaikan materi belajar.

“Sekarang sudah banyak sumber belajar yang telah disediakan oleh Kemdikbud Ristek baik itu Buku Sekolah Elektronik (BSE), Platform Merdeka Belajar, Aplikasi belajar mandiri, grup-grup media sosial belajar mengajar, dan sumber-sumber lainnya,” jelas Deny, Kamis 31 Agustus 2023.

Buku dan LKS memang masih sangat diperlukan terlebih dalam pembelajaran tatap muka, karena masih sangat efektif sebagai media pembelajaran.

Namun hal tersebut menurut Deny jangan sampai menjadi beban bagi peserta didik atau orang tua/wali dalam hal pembiayaannya, serta menjadi kesempatan bagi sekolah untuk melegalkan praktik jual buku tema ataupun LKS.

“Sebenarnya permasalahan jual buku atau LKS di sekolah bukanlah hal baru dan memang sering menjadi penyakit kambuhan setiap tahunnya di lembaga pendidikan, namun jika masih dalam hal wajar dari hal pembiayaannya dan disepakati bersama di komite sekolah, sebenarnya hal tersebut tidak menjadi masalah,” terangnya.

Deny memaparkan, hal yang lebih bijak bagi sekolah bagaimana bisa lebih mengoptimalkan penggunaan buku-buku tema yang sudah ada di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan daerah untuk dipinjamkan kepada peserta didik, tanpa harus menebus buku ataupun LKS setiap tahunnya.

“Apalagi sekarang pengadaan buku perpustakaan sekolah dapat dialokasikan melalui dana BOS,” ujarnya.

Lebih lanjut Deny menyarankan, kepada Dinas Pendidikan untuk menambah alokasi pengadaan buku perpustakaan sekolah setiap tahunnya, sehingga dapat membantu kelancaran proses pembelajaran dan tidak membebankan biaya buku atau LKS lagi kepada peserta didik atau orang tua/wali.

“Ekonomi saat ini masih sulit, semua harus saling kerjasama dalam pemulihan ekonomi dan pendidikan, jangan sampai bebankan biaya buku dan LKS kepada peserta didik ataupun orang tua/wali,” tutupnya. (

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: