SAMPIT – Melihat kondisi kabut asap yang semakin parah dan sangat pekat pada Senin 2 Oktober 2023, SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (K
SAMPIT – Melihat kondisi kabut asap yang semakin parah dan sangat pekat pada Senin 2 Oktober 2023, SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengarahkan siswa untuk proses belajar mengajar dilaksanakan secara belajar dari rumah (BDR) atau secara daring (online).
Kepala SMA Negeri 1 Sampit M Darma Setiawan menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil koordinasi bersama, dengan memperhatikan kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan aktivitas dan mobilitas di luar ruangan.
“Sekolah memundurkan jam masuk menjadi pukul 07.00 WIB, dari awalnya 06.30 WIB, namun kondisi hari ini sangat parah sehingga diputuskan siswa agar belajar di rumah,” kata Darma.
Ia menyampaikan sudah mengumumkan jam masuk sekolah diundur menjadi pukul 07.00 WIB mulai pekan ini yaitu 2-7 Oktober 2023 karena kondisi kabut asap.
Namun hal itu juga tergantung melihat kondisi keadaan kabut asap dan udara pagi, jika sangat parah maka siswa belajar di rumah saja, karena dikhawatirkan terkena gangguan saluran pernapasan.
SMA Negeri 1 Sampit juga mewajibkan siswa serta seluruh warga sekolah menggunakan masker karena kondisi udara di Kotim yang statusnya berbahaya akibat marak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Diberitakan kondisi Kota Sampit, saat ini sangat memprihatinkan dengan diselimuti kabut asap yang sangat tebal, bahkan jarak pandang hanya dikisaran 2-5 meter, Senin 2 Oktober 2023.
Bukan hanya asap yang tebal, namun bau yang menyengat seperti belerang dan tumbuhan yang terbakar, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga membuat hidung sakit serta napas sesak. (sas)
COMMENTS