SAMPIT – Sebanyak 616 Siswa SMA Negeri 1 Parenggean melakukan tarian kolosal pada malam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-54 dan Festival
SAMPIT – Sebanyak 616 Siswa SMA Negeri 1 Parenggean melakukan tarian kolosal pada malam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-54 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2023 di Kelurahan Parenggean, Kecamatan Parenggean.
Tarian kolosal yang diikuti ratusan siswa kelas kelas X dan XI yang berjudul ” Gema Qur’ani di Bumi Parenggean”. Tarian ini adalah manifestasi dari suku Parenggean dengan keindahan karunia Allah SWT.
“Ini yang melakukan tarian semua dari SMA 1 Parenggean ada 616 siswa, dari Kelas X dan XI. Setiap perwakilan kelas itu, kita bagi tim. Jadi ada tim sapi muara, tim asslam dan tim tradisional Kalimantan Tengah,” ujar salah satu guru sekaligus penata musik tarian, Hindun, 29 Oktober 2023 malam.
Walaupun persiapan dengan waktu yang singkat. Hindun merasa puas dengan hasil yang ditampilkan oleh ratusan siswanya dengan persiapan yang singkat dan pembagian waktu yang sulit.
“Kita hanya melakukan persiapan intens hanya dua Minggu. Kesulitannya pembagian waktu dan mengumpulkan siswa yang begitu banyak,” tuturnya.
Dijelaskan tarian ini menceritakan kisah tentang kampung Parenggean di masa lalu. Konon ketikan kerjaan Kotawaringin bergejolak prahara, beberapa dari keluarga Kerajaan mencari tempat yang aman mereka menyusuri sungai hulu Mentaya yang bernama sungai Tualan.
“Makna tarian sebenarnya cikal bakal sebutan kampung Parenggean karena dulu tidak ada di peta yang ada hanya hajalifan. Yang mengisahkan bahwa dulu wilayah ini merupakan kampung yang dilimpahi ikan dengan nelayan menggunakan alat rengge. Artinya banyak orang yang merengge atau mencari ikan,” kisahnya.
Rengge merupakan asal kata dari Parenggean. Yang dimana orang bisah hidup rukun dan Damian baik pribumi dan pendatang di kampung tersebut. Kehadiran Islam di bumi Parenggean semakin menguatkan dan memperindah Hasanah budaya daerah. (sas)
COMMENTS