PALANGKARAYA - Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Dudie B. Sidau, menyampaikan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul harus dimulai da

FOTO: Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Dudie B. Sidau
PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Dudie B. Sidau, menyampaikan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul harus dimulai dari pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat. Menurut Dudie, pendidikan yang berbasis karakter dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas, kedisiplinan, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan global. “Karakter yang kuat adalah fondasi untuk menciptakan SDM yang tidak hanya unggul di bidang keterampilan, tetapi juga memiliki sikap yang profesional dalam dunia kerja,” ujarnya, Senin (21/10/2024) di Palangkaraya.
Dudie menambahkan bahwa dalam era globalisasi ini, kompetensi teknis memang penting, namun karakter yang baik menjadi kunci kesuksesan jangka panjang. Ia mengusulkan agar sistem pendidikan di Palangkaraya mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap tahapannya, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. “Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kepribadian yang dapat menghadapi tantangan zaman,” kata Dudie.
Ia juga menyarankan agar pelatihan keterampilan yang ada di Palangkaraya tidak hanya mengutamakan keahlian teknis, tetapi juga mengajarkan pentingnya etika kerja dan rasa tanggung jawab.
Lebih lanjut, Dudie mengungkapkan bahwa pendidikan yang berbasis karakter akan menghasilkan SDM yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki daya tahan mental yang tinggi, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan perubahan yang pesat di dunia kerja. “Sikap tangguh, jujur, dan disiplin adalah hal yang tidak kalah penting dari keterampilan teknis. Generasi muda yang memiliki karakter kuat akan lebih mudah beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang,” tambahnya.
Dudie juga mendorong Pemkot Palangkaraya untuk lebih memperhatikan pengembangan kurikulum yang tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada pendidikan moral dan etika. Dengan demikian, lulusan pendidikan di Palangkaraya dapat berperan lebih aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini dan ditanamkan secara konsisten dalam setiap jenjang pendidikan. Kami berharap agar Pemkot dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap program pendidikan yang ada,” ujarnya.
Di sisi lain, Dudie menyadari bahwa pengembangan karakter harus dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Ia menekankan bahwa peran orang tua dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak sejak dini. “Pendidikan karakter tidak hanya tugas sekolah, tetapi juga tugas orang tua dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung,” tuturnya.
Dengan pendekatan yang lebih holistik, yaitu pendidikan yang tidak hanya fokus pada keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter, Dudie optimis bahwa Palangkaraya dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya kompetitif di tingkat global, tetapi juga memiliki moral yang tinggi untuk menghadapi tantangan masa depan. “Pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang yang akan membawa Palangkaraya menuju masa depan yang lebih baik,” tutupnya. (*)
COMMENTS