PALANGKARAYA - Anggota DPRD Kota Palangkaraya, HM Khemal Nasery, mengajak pemerintah kota (Pemko) Palangkaraya untuk memperkuat kebijakan digitalisa

FOTO: Anggota DPRD Kota Palangkaraya, HM Khemal Nasery
PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kota Palangkaraya, HM Khemal Nasery, mengajak pemerintah kota (Pemko) Palangkaraya untuk memperkuat kebijakan digitalisasi dan inovasi sebagai strategi utama dalam memberdayakan UMKM dan pengrajin lokal. Menurutnya, teknologi digital dapat menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang semakin kompetitif.
“Di era digital seperti sekarang, UMKM harus diberikan akses untuk memanfaatkan teknologi agar dapat memperluas pasar dan meningkatkan produktivitas. Pemerintah memiliki peran penting untuk mendukung proses ini,” ujarnya, Jumat (08/11/2024) di Palangkaraya.
Khemal menekankan bahwa banyak pelaku UMKM di Palangkaraya yang memiliki produk berkualitas, namun belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas karena keterbatasan promosi dan infrastruktur digital. Ia mengusulkan agar Pemko menyediakan platform e-commerce lokal yang dapat menjadi wadah bagi UMKM memasarkan produk mereka secara daring. “Dengan adanya platform ini, pelaku usaha tidak hanya mengandalkan penjualan secara konvensional, tetapi juga memiliki peluang untuk memperluas jangkauan hingga ke luar daerah,” jelas Khemal.
Selain pengembangan platform digital, Khemal juga menyoroti pentingnya pelatihan intensif bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pemasaran digital, manajemen usaha, dan pengemasan produk. Menurutnya, Pemko perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi dan sektor swasta untuk menyediakan pelatihan berkualitas bagi para pelaku usaha. “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang. Dengan pelatihan yang tepat, UMKM Palangkaraya bisa lebih siap bersaing di pasar global,” tambahnya.
Dari segi infrastruktur, Khemal mengusulkan pengembangan sentra ekonomi kreatif yang dilengkapi dengan fasilitas teknologi modern. Sentra ini dapat menjadi pusat inovasi sekaligus ruang kolaborasi bagi pengrajin dan pelaku UMKM untuk berbagi ide serta memperkuat jaringan usaha. “Dengan adanya fasilitas seperti ini, pelaku UMKM dapat lebih mudah berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan produk-produk unggulan,” katanya.
Khemal juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif bagi pengrajin lokal yang memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar. Ia percaya bahwa keberlanjutan dalam usaha menjadi salah satu nilai tambah yang dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar. “Produk yang ramah lingkungan semakin diminati. Jika kita bisa memanfaatkan ini dengan baik, produk lokal Palangkaraya akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khemal menyoroti pentingnya peran Pemko dalam mempromosikan produk lokal melalui berbagai pameran dan ajang internasional. Menurutnya, langkah ini dapat membuka peluang baru sekaligus memperkenalkan Palangkaraya sebagai kota dengan potensi besar di sektor ekonomi kreatif. “Pameran dan promosi adalah cara efektif untuk menunjukkan kekayaan produk lokal kita. Ini juga bisa menarik investor untuk berkontribusi dalam pengembangan UMKM,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Khemal optimis bahwa UMKM dan pengrajin lokal di Palangkaraya dapat berkembang pesat. Ia percaya bahwa kebijakan yang mendukung inovasi dan digitalisasi akan memberikan dampak besar bagi ekonomi daerah. “Jika semua pihak bekerja sama, saya yakin Palangkaraya akan menjadi kota yang maju dan menjadi pusat ekonomi kreatif di Kalimantan Tengah,” tutupnya.
Melalui upaya ini, HM Khemal Nasery berharap pertumbuhan ekonomi di Palangkaraya tidak hanya berfokus pada angka-angka, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha lokal dan masyarakat secara keseluruhan. (*)
COMMENTS