PALANGKARAYA - Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Rana Muthia Oktari, mendorong pemerintah kota (Pemko) Palangkaraya untuk meningkatkan daya tarik inve

FOTO: Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Rana Muthia Oktari
PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Rana Muthia Oktari, mendorong pemerintah kota (Pemko) Palangkaraya untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor UMKM guna mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, dukungan investasi dapat menjadi katalisator penting dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Kebijakan yang pro-investasi, terutama untuk UMKM, sangat diperlukan. Dengan melibatkan investor, UMKM akan memiliki akses yang lebih baik terhadap permodalan, teknologi, dan pasar,” ujarnya, Sabtu (09/11/2024) di Palangkaraya.
Rana menjelaskan bahwa meskipun banyak UMKM di Palangkaraya memiliki potensi besar, mereka sering kali terkendala oleh minimnya modal dan fasilitas pendukung. Ia mengusulkan agar Pemko memberikan insentif bagi para investor yang bersedia menanamkan modalnya di sektor ini. “Kita harus menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan regulasi yang sederhana dan insentif yang menarik. Dengan begitu, investor akan lebih percaya untuk bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal,” jelasnya.
Selain investasi, Rana menyoroti pentingnya membangun kemitraan strategis antara UMKM dan perusahaan besar, baik di tingkat lokal maupun nasional. Kemitraan ini, menurutnya, dapat membantu UMKM meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distribusi. “Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan UMKM, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perusahaan besar yang ingin memperkuat rantai pasokannya dengan produk-produk lokal berkualitas,” tambahnya.
Dari segi promosi, Rana mendorong Pemko untuk memperkuat branding produk lokal melalui kampanye yang terarah dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa dengan pemasaran yang tepat, produk UMKM Palangkaraya dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional. “Produk lokal kita memiliki kualitas yang tidak kalah dengan daerah lain. Pemko perlu mendukung UMKM untuk memaksimalkan potensi ini melalui strategi branding yang inovatif,” tegasnya.
Rana juga menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur sebagai salah satu pilar utama dalam memajukan UMKM. Ia mengusulkan pembangunan kawasan industri kecil yang dilengkapi dengan fasilitas modern untuk mendukung aktivitas produksi dan distribusi. “Kawasan ini akan menjadi pusat kegiatan UMKM, sehingga mereka dapat lebih efisien dalam menjalankan usaha dan memperluas akses pasar,” katanya.
Lebih lanjut, Rana menyampaikan bahwa dukungan teknologi juga menjadi aspek penting dalam memperkuat daya saing UMKM. Ia mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pelatihan digitalisasi bagi pelaku usaha, sehingga mereka dapat memanfaatkan platform daring untuk meningkatkan penjualan. “Di era digital ini, UMKM harus bisa menyesuaikan diri. Pemko harus memastikan pelaku usaha memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar digital,” ungkapnya.
Di sisi lain, Rana mengingatkan agar pembangunan ekonomi yang berfokus pada UMKM tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Ia mengapresiasi pengusaha lokal yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan dan mengedepankan praktik usaha yang berkelanjutan. “Kita harus memastikan bahwa setiap langkah pembangunan ekonomi tidak merugikan lingkungan. Dengan pendekatan ini, kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang,” ujarnya.
Dengan kombinasi kebijakan pro-investasi, penguatan infrastruktur, dan pendampingan pelaku usaha, Rana optimis bahwa UMKM di Palangkaraya dapat berkembang pesat dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. “Saya percaya bahwa dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, investor, dan masyarakat, UMKM kita akan menjadi pilar utama pembangunan ekonomi yang inklusif,” tutupnya.
Melalui langkah-langkah ini, Rana berharap pertumbuhan ekonomi di Palangkaraya tidak hanya memberikan keuntungan bagi pelaku usaha, tetapi juga menciptakan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat luas. (*)
COMMENTS