PALANGKA RAYA,LENSAKALTENG.COM - Meski di tengah minimnya peralatan pemadam, tidak menyurutkan semangat serta kekompakan dari tim serbu api kelurahan
PALANGKA RAYA,LENSAKALTENG.COM – Meski di tengah minimnya peralatan pemadam, tidak menyurutkan semangat serta kekompakan dari tim serbu api kelurahan (TSAK) Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya dalam menghalau terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kota setempat.
“TSAK Menteng setiap hari terus memantau, bahkan melakukan pemadaman lanjutan di beberapa titik kawasan kelurahan yang terbakar. Seperti diarea lahan di Jalan G Obos, Mahir Mahar maupun diare lahan Universitas Palangka Raya (UPR),”ungkap Lurah Menteng, Kamala Ratna, Rabu (3/10/2018).
Dalam kegiatan pemantauan maupun patroli kata Ratna, TSAK Menteng bergabung dengan tim satgas karhutla. Seperti Manggala Agni, personil Damkar, personil BPBD maupun bergabung dengan personil TNI dan Polri.
Aktivitas pemantauan serta patroli terhadap kawasan-kawasan rawan karhutla ini pun terus dilakukan oleh personil TSAK Menteng bersama Bhabinkamtibmas maupun Babinsa kelurahan.
“Kita sadari untuk peralatan pemadam TSAK Menteng sangatlah minim.Terlebih masih menggunakan peralatan yang sudah cukup berumur,”ujar Ratna.
Pun demikian lanjutnya, walaupun peralatan yang ada sudah berumur akan tetapi upaya memanfaatkan keberadaan fasilitas pemadam tersebut terus dilakukan.Terutama dengan memperbaiki maupun penambahan peralatan penunjang alat pemadam.
“Kelurahan Menteng melakukan swadaya dalam melengkapi peralatan pemadam untuk TSAK. Seperti menambah selang air, servis mesin pemadam. Bahkan pengadaaan pakaian bagi personil TSAK yang berjumlah enam orang,”tutur Ratna.
Dalam bagian lain pihaknya kata dia, juga sadar betul jika para personil TSAK ini bergerak atau bekerja tanpa pamrih alias tidak digaji.
“Ya, kalaupun ada hanya untuk uang makan dan minum saat bertugas yang bisa diberikan pihak kelurahan. Sementara untuk insentif menjadi kewenangan pihak kecamatan. Itupun bisa diambil setiap triwulan dengan insentif per bulannya hanya Rp 100 ribu,”bebernya lagi.
Terlepas dari itu semua tambah Ratna, personil TSAK Menteng menyadari dengan kondisi terkait minimnya anggaran ataupun insentif yang bisa diberikan kepada mereka. “Intinya, di masa rawan karhutla saat ini personil TSAK Menteng terus siap siaga, sejak pagi hingga sore hari memonitor titik-titik kawasan kelurahan meski ditengan beragam kekurangan,”tutupnya.VD
COMMENTS