LENSA KALTENG, KASONGAN – Terbongkarnya penyelundupan jutaan pil paracetamol, caffeine, dan carisoprodol (PCC) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur
LENSA KALTENG, KASONGAN – Terbongkarnya penyelundupan jutaan pil paracetamol, caffeine, dan carisoprodol (PCC) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur diharapkan menjadi peringatan semua pihak, bahwa Provinsi Kalteng sudah menjadi sasaran peredaran obat berbahaya tersebut.
Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Katingan mengajak seluruh pihak agar memperketat pengawasan peredaran narkoba pada kalangan pelajar. Pasalnya, mahasiswa maupun remaja usia sekolah kerap menjadi sasaran empuk pengaruh narkoba dan obat-obatan terlarang di daerah ini.
Ketua BNK Katingan Sakariyas mengatakan, upaya tersebut harus dilakukan sejak dini. Berdasarkan data, banyak kasus narkoba di daerah ini melibatkan pelajar atau siswa sebagai konsumen atau target utamanya.
“Anak-anak kita pelajar merupakan sasaran empuk peredaran narkoba. Mau tidak mau itulah kenyataannya saat ini, baik guru maupun orang tua harus memberikan pengawasan yang lebih maksimal,” ungkapnya, Jumat (8/12).
Sakariyas mengaku, agar pelajar tidak terjerumus dalam lingkaran narkoba, pihaknya telah gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya barang haram itu.
“Namun upaya itu harus juga diamini oleh kalangan pelajar untuk menjauhkan diri dari nerkoba jenis apapun,” tegasnya.
Terkait santernya peredaran obat jenis PCC yang disalahgunakan di berbagai daerah, BNK Katingan akan berkoordinasi dengan instransi terkait untuk melakukan razia secara intensif.
Walau tidak masuk golongan narkoba, tapi kalau PCC dikonsumsi tanpa anjuran dokter maka akan sangat berbahaya dan perlu diwaspadai.
“Karena yang memproduksinya bukan orang ahli, kandungannya juga tidak diawasi. Otomatis obat ini sangat berisiko bagi kesehatan maupun keselamatan,” pungkasnya. (Tubu)
COMMENTS